FKWA ( Forum Komunikasi Winongo Asri )

Selamat Datang di web FKWA ( Forum Komunikasi Winongo Asri )

Selasa, 27 Maret 2012

GRAND DESIGN WINONGO

Diposting oleh FKWA ( Forum Komunikasi Winongo Asri ) di 21.57

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Label: Winongo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Dari Redaksi

Blog ini adalah merupakan sarana untuk mendokumentasikan berbagai berita tentang sungai winongo dan hal-hal yang terkait dengannya, dengan harapan memudahkan untuk mencari & mengingat tentang berbagai peristiwa yang berkaitan dengan sungai Winongo.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG SUNGAI

LINKS

Pemerintah Kota Yogyakarta http://www.jogjakota.go.id/
Pemerintah D.I.Yogyakarta www.jogjaprov.go.id
Dinas Pariwisata Yogya http://pariwisata.jogjakota.go.id/
Tanjung Panduwijayan http://tanjungpanduwijayan2011.blogspot.com

Badan Nasional Penanggulangan Bencana http://www.bnpb.go.id

FKWA ( Forum Komunikasi Winongo Asri )

Lihat profil lengkapku

Daftar isi

► 2022 (1)
- ► Agustus (1)

► 2019 (2)
- ► Januari (2)

► 2017 (12)
- ► Desember (2)
- ► Agustus (7)
- ► Juli (3)

► 2016 (2)
- ► Maret (1)
- ► Januari (1)

► 2015 (7)
- ► September (3)
- ► Agustus (3)
- ► April (1)

► 2014 (1)
- ► Februari (1)

► 2013 (6)
- ► November (2)
- ► Agustus (2)
- ► April (1)
- ► Maret (1)

▼ 2012 (22)
- ► November (12)
- ► April (3)
- ▼ Maret (7)

Festival Winongo 2011

Statistik Pengunjung

Yang Mampir

powerpoint

Gub.3 des 09

View more presentations from fkwa.

PEJABAT JEPANG KUNJUNGI WINONGO ASRI Jum'at, 04

Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) mendapat kunjungan dari Pemerintah Jepang terkait dengan model penanganan bencana pada kawasan tertentu, penerimaan kunjungan dipusatkan di wilayah Badran, Kelurahan Bumijo, Selasa (1/6). Dua pejabat Jepang yang berkunjung ke kawasan pinggir sungai Winongo ini yakni Mr Kuniaki Takaneka dari Community Disaster-prevention Support Team, Kobe City Fire Bureau dan Mr Hirokazu Nagata dari Plus Art NPO, sebuah lembaga dalam bidang edukasi pencegahan dan penanganan bencana dari Osaka Jepang yang menjadi perantara pemerintah agar program-programnya dapat dikomunikasikan ke masyarakat termasuk sampai ke Indonesia ini.

Dalam kunjungan yang diterima oleh Ketua FKWA Noorhadi Rahardja, turut mendampingi kunjungan ini Ikaputra dari Fakultas Teknik UGM Menurut Ikaputra, Dalam kunjungan ini kedua pejabat dari Jepang tersebut akan melihat lokasi terkait dengan rencana pemberian edukasi penanganan bencana berdasarkan pengalaman pada penanganan bencana alam gempa bumi di Kobe, Jepang beberapa tahun lalu bekerja sama dengan Forum Komunikasi Winongo Asri. “Pengalaman di Kobe, pada saat gempa terjadi kebakaran 55 tempat tetapi markas pemadam kebakaran hanya ada 11, mereka merasa 11 markas ini tidak mungkin memadamkan api pada 54 tempat tersebut, dari sini mereka mengembangkan model agar masyarakat yang tanggap terhadap kebakaran. Selama 15 tahun setelah gempa Kobe, mereka mampu mengembangkan 191 kelompok masyarakat yang tanggap bencana. Pengalaman inilah yang akan ditularkan.” Kata Ikaputra

Ditambahkan, Pemilihan lokasi di Badran karena kampung ini merupakan model generic atau representasi model kampung di Indonesia. Dikampung ini jika terjadi kebakaran atau bencana pasti akan rentan karena kepadatannya.

Disamping itu modal awal yang penting sudah ada yakni masyaraknya memiliki keguyuban yang tinggi. Ujicoba di Badran ini seandainya berhasil bisa ditularkan ke wilayah lain, paling tidak pada kelompok Forum Komunikasi Winongo Asri dulu.

Sementara itu Ketua FKWA, Noorhadi Rahardja mengatakan, pihaknya menyambut baik dan mendukung sekali dan jika berhasil akan menularkan kegiatan ini ke semua wilayah terutama yang masuk dalam FKWA. “Pada awalnya, wilayah Badran ini akan dijadikan pilot project penanganan bencana, apabila di Badran sudah disediakan alat-alat sederhana dalam penanganan bencana maka akan dikembangkan lagi pada wilayah-wilayah lain” katanya.

sumber : jogja.go.id

Sri Sultan HB X Di Bantaran Sungai Winongo ( Bendungan Tandjung )

Gubernur DIY Dialog Dengan Warga Bantaran Sungai Winongo
Dikirim pada 04 Dec 2009

Gubernur DIY Pesan: Untuk Realisasikan Winongo Asri, harus dikoordinasikan dengan Sleman.

Yogyakarta, (03/12/2009) pemda-diy.go.id. - Prioritas bagi warga miskin tak bantu gawe blumbange, winihe , pakane ning begitu panen 40 hari sekali duwit harus berputar dilingkungan sendiri, ning njur ojo njaluk bantuan meneh. Memberi bantuan seperti itu gak ada masalah, tapi saya minta pasti kepada warga masyarakat.

Demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyemangati warga masyarakat Bantaran Sungai Winongo dalam dialog dengan warga masyarakat se Kalurahan Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta siang tadi (Kamis,3/12) dilapangan RW 07 Patangpaluhan, Wirobrajan,Yogyakarta.

Kalau bapak ibu mau, di bantaran Sungai Winongo ini membuat kelompok-kelompok masyarakat untuk membuat kolam untuk pelihara lele. Nanti kita Bantu, kita kasih aset, blumbange, benihe, pakane gratis tak Bantu kabeh, begitu panen nikmati sendiri hasilnya/keuntungannya. Ning bar kuwi ojo njaluk bantuan maneh gitu lho, untuk bantu liyane.

Sebab tandas Gubernur DIY kalau tak Bantu untuk permodalan untuk usaha kerajinan padahal belum punya pasar/market nanti bantuannya bukan untuk pengembangan usaha kerajinan, namun malah dibelikan motor, saya yang gak mau itu terjadi. Makanya sambil menjalankan usaha kerajinannya juga warga miskin di sekitar Winongo ini membuat kelompok dengan kelompok ini bantuan bisa masuk.

Menyangkut pengembangan Winongo Asri sebagaimana telah dipersiapkan Forum Warga Winongo Asri Gubernur DIY mengatakan perlu pemikiran yang matang dan harus dikoordinasikan dengan daerah lain. Karena sungai Winongo ini bukan hanya milik warga Winongo saja tetapi membujur dari Winongo ini membelah kota ke utara sampai Sleman. Kalau warga sepanjang winongo telah membangun dengan baik, baik mengenai kebersihannya maupun lingkungannya, namun tanpa ada koordinasi dengan Sleman ya kita percuma saja warga sleman masih membuang sampah di sungai meskipun Winongo dibangun tidak ada artinya. Contoh demikian bisa kita lihat di sepanjang Code telah berubah, tetapi sungai code yang punya bukan hanya code, tetapi termasuk Sleman, sedang warga Sleman sebagaian belum sadar masih saja membuang sampah, ya code masih seperti itu.

Oleh karena itu Gubernur DIY mengusulkan bagi waarga winongo yang tergabung dalam Forum Winongo Asri sambil menunggu konsep Winongo ASRI ini jadi, warga di bantaran ini kita berdayakan terlebih dahulu supaya yang miskin disini bisa berdaya dan sejahtera dahulu. Kalau tidak disejahterakan ya repot ! ujar Gubernur DIY. Dalam kesempatan dialog tersebut juga Gubernur DIY menawarkan konsep bantuan pemberdayaan masyarakat di wilayah Winongo dengan budidaya lele mengingat APBD sudah mulai berakhir Desember ini, maka Gubernur DIY meng ultimatum dalam 3 minggu mulai hari jum’at,3/11 2009 warga kurang beruntung diwilayah Patangpuluhan atau yang tergabung dalam forum Winongo Asri yang kurang berdaya untuk membentuk kelompok-kelompok untuk pemberdayaan masyarakat untuk memelihara lele. Namun demikian Sultan mengingatkan yang tegabung dalam kelompok khusus yang warga miskin, yang non miskin jangan, namun kalau nantinya membeli hasil dari kegiatan itu dipersilahkan.

Hadir dalam dialog dengan warga masyarakat Bantaran Sungai Winongo tersebut selain Walikota Yogyakarta Drs.Hery Zudianto, Wakil Wakikota Haryadi Suyuti yang sekaligus menyambut kedatangan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di bantaran Sungai Winongo serta CamatWirobrajan, Lurah patang Puluhan, RW dan RT se Kecamatan Wirobrajan serta warga masyarakat Bantaran Sungai Winongo.(Krn/dd/sis)
Sumber :

http://www.jogjaprov.go.id/

FKWA Terima Bantuan dari Pemkot

Sabtu, 17 Juli 2010, 14:47 WIB Joko Widiyarso - GudegNet

Untuk menguatkan kelembagaan Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA), Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan dana sebesar Rp 25 juta. Penyerahannya dilakukan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti kepada Koordinator Umum FKWA Drs Noorhadi Rahardjo, di ruang kerja Wakil Walikota Yogyakrta, Jumat (16/07)

Sebagi Pembina FKWA, Wawali berharap agar masyarakat komunitas FKWA mampu mengembangkan diri secara positif. Wawali juga mendukung komitmen pemberdayaan masyarakat melalui FKWA yang telah dicetuskan bersama sejak Agustus 2009 lalu.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan FKWA. Apresiasi luar biasa saya kepada seluruh masyarakat komunitas FKWA yang tetap konsisten melanjutkan semangat untuk mendukung penataan lingkungan, pemberdayaan ekonomi dan social kemasyarakatan di sekitar Sungai Winongo," tuturnya.

Sementara Kepala Bappeda, Aman Yuriadijaya mengatakan, pada tahun anggaran 2010 ini akan dilakukan kegiatan pengembangan di tiga titik. Program tersebut
berupa pembangunan fisik yang dapat dimanfaatkan warga untuk pengembangan ekonomi dan sosial di sekitar Sungai Winongo.

"Saat ini masih dalam proses penentuan lokasi ketiga titik tersebut. Dari delapan titik yang ada akan dipilih 3 titik di zona utara, tengah dan selatan, mana yang lebih siap untuk menerima program ini," terangnya seraya mebgatakan bahwa kedelapan titik tersebut meliputi enam kecamatan, 11 kelurahan dan 54 RW di sepanjang Sungai Winongo di wilayah Kota Yogyakarta.

Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.