Selamat Datang di web FKWA ( Forum Komunikasi Winongo Asri )

Minggu, 30 Juli 2017

FKWA Jadi Dua Terbaik Komunitas Peduli Sungai Se-Indonesia

 Kalau saat ini Kali Winongo yang membentang dari Sleman hingga Bantul dan melewati 19 kecamatan terlihat bersih dan rapi maka Endang Rohjani dan kawan-kawannya lah yang bertanggung jawab.
Endang dan kawan-kawannya yang tergabung dalam Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) memang selama ini aktif memberdayakan kawasan Kali Winongo dari kumuh menjadi indah bahkan menambah nilai ekonomi masyarakat.
Kerja keras mereka juga akhirnya diakui pemerintah pusat dimana FKWA mendapatkan juara 2 dalam lomba antar komunitas peduli sungai tingkat nasional yang diadakan Dirjen Sumber Daya Air, Kementerin Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat awal desember lalu.
Learn More

FKWA berhasil menjadi juara dua dari 20 komunitas yang berasal dari 20 Propinsi di Indonesia dan hanya kalah dari Masyarakat Peduli Sungai (Melingai) asal Banjarmasin.
"Ya tentu saja kita bersyukur bisa membawa nama DIY di ranah nasional," cerita Endang saat berbincang dengan Tribun, Sabtu (10/12/2016).
Penghargaan ini juga menurutnya akan memotivasi mereka untuk makin bersemangat menata kawasan Kali Winongo.
"Itu kan amanah, ibaratnya nilaimu baru B belum A dan harapannya memberi semangat teman-teman bahwa upaya mereka selama ini mendapat penilaian positif, kalau dari B harapannya jadi A dan ada semangat lagi," ujarnya.
Endang menceritakan salah satu yang menjadi nilai lebih dari aktifitas FKWA adalah mereka sudah melakukan pengelolaan dari hulu hingga hilir.
Namun pengelolaan buka hanya dilakukan dia dan teman-temannya namun bagaimana mengajak masyarakat sekitar lebih peduli oada sungainya.
Awalnya sejak komunitas ini didirikan pada 2009, FKWA lebih fokus pada penataan sungai di kawasan perkotaan yang ada di tengah dengan program pembersihan sampah dan penataan pemukiman di sempadan melalui M3K (Munggah Mundur Madep Kali).
Setelah dirasa cukup sukses dan kesadaran masyarakat meningkat mereka kemudian mulai melakukan penataan pada hulu sungai yang ada di Sleman hingga hilir sungai yang ada di Bantul.
"Di hulu kita galakkan program konservasi, di tengah pemberdayaan masyarakat dan M3K sementara di hilir kita program suaka ikan," jelasnya.
Program suaka ikan dengan menjadikam sungai sebagai budidaya ikan menurutnya sangat penting sebagai evaluasi dari program konservasi yang ada di atas, karena kalau ikan bisa hidup maka kualitas air semakin baik dan usaha konservasi berhasil.
Learn More

"Suaka ikan juga bagian konservasi kami ingin melihat masyarakat melihat kualitas airnya, karena hilir ini dahulu parah sekali. Sekarang mulai ikan wader sampai pili lumayan bisa hidup," ceritanya.
Kini setelah upaya penyadaran dan pemberdayaan masyarakat sudah mulai membaik FKWA mulai memberdayakan ekonomimasyarakat dengan memanfaatkan sungai.
Saat ini mereka mulai membuka jalur tubing dan rafting atau susur sungai di Kali Winongo, project awal sudah berjalan dari kawasan Bener Tegalrejo Yogyakarta sampai Badran Yogyakarta.
"Bamagaimana dengan menata sungai ekonomi masyarakat meningkat, selanjutnya ada perubahan perilaku masyarakat lebih peduli pada sungai," uajrnya.
Saat ini diakuinya masih banyak kekurangan dalam paket wisata yang dijualnya namun pihaknya masih terus belajar agar Winongo ini benar-benar bisa menjadi sandaran ekonomimasyarakat, bahkan dia rencananya akan membangun rute tubing baru di kawasan Sleman.
"Kita masih menbenahi terus, terdekat kita akan buka jalur baru di Mraen Mlatu Sleman," pungkasnya. (*)
Sumber : http://jogja.tribunnews.com/2016/12/11/fkwa-jadi-dua-terbaik-komunitas-peduli-sungai-se-indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar