Selamat Datang di web FKWA ( Forum Komunikasi Winongo Asri )

Senin, 10 Februari 2014

FESTIVAL WINONGO SARASEHAN “Membangun Budaya dan Ekosistem Sungai Winongo”


(FKWA) Upaya pelestarian lingkungan ini menjadi sangat penting di tengah persoalan lingkungan, yang semakin kritis. Prilaku masyarakat dan pembangunan yang tidak mengedepankan aspek lingkungan menjadi penyumbang terbesar rusaknya lingkungan, khususnya di kawasan bantaran sungai. Untuk itu gerakan peduli lingkungan terus di lakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat akan lingkungannya. FKWA melalui kegiatan Festival Winongo berupaya membangun kesadaran masyarakat melalui berbagai kegiatan dalam festival winongo. kegiatan ini tidak akan berhasil tanpa keterlibatan semua pihak , baik dari Akademisi, LSM dan juga pemerintah. Untuk itu peran serta masyarakat bantaran sungai winongo dan semua pihak yang terkait menjadi penting perannya dalam mensukseskan kegiatan tersebut.
Sungai merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang kehidupan manusia. Ribuan tahun yang lalu, kota-kota besar di dunia berawal dari sebuah peradaban di sepanjang sungai seperti Kairo dengan sungai Nil-nya, Delhi dengan sungai Gangga-nya dan Paris dengan sungai Seinenya. Fungsi sungai sebagai sumber air dan sarana transportasi adalah sebagian alasan mengapa membangun sebuah kota dimulai dari pinggiran sungai.
Indonesia dikaruniai jumlah sungai yang cukup banyak dan bervariasi akibat adanya distribusi hujan berpola musiman dan kondisi geologi yang berbeda-beda. Kondisi inilah yang juga dimanfaatkan oleh para pendahulu kita dalam membangun komunitas dan peradabannya, sebut saja Jakarta dengan sungai Ciliwungnya, Tangerang dengan sungai Cisadanenya, Palembang dengan sungai Musi-nya, Bandung dengan sungai Citarum-nya dan Yogyakarta dengan tiga sungainya Code, Winongo dan Gajahwong.
Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berbagai aktifitas yang berhubungan dengan sumber daya alam, pada saat ini sungai telah mengalami penurunan fungsi yang ditandai dengan adanya penyempitan, pendangkalan, dan pencemaran sungai.
Mengingat hal tersebut, pada tanggal 27 Juli 2011 Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai dimana dalam penjelasan umumnya mengatakan bahwa untuk kepentingan masa depan kecenderungan tersebut perlu dikendalikan agar dapat dicapai keadaan yang harmonis dan berkelanjutan antara fungsi sungai dan kehidupan manusia. Hal yang menarik dalam batang tubuh PP tersebut adalah pada pasal 74 yang mengatakan "Dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat agar peduli terhadap sungai, tanggal ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini ditetapkan sebagai Hari Sungai Nasional."

Dan pada waktu yang lalu tepatnya tanggal 27 Juli 2013 ,Asosiasi Sungai Yogyakarta yang terdiri dari Komunitas Sungai Code, Komunitas sungai Gajahwong , Komunitas sungai Winongo dan juga sungai Buntung telah melakukan kegiatan peringatan Hari Sungai Nasional di Sungai Winongo.
Tentu saja gerakan kepedulian terhadap sungai tidak hanya diselesaikan melalui peringatan ini saja tetapi masyarakat sebagai pemanfaat sungai perlu diajak mengenali permasalahan, keterbatasan, dan manfaat pengelolaan sungai secara lengkap dan benar sehinggga dapat tumbuh kesadaran untuk ikut berpartisipasi mengelola sungai. Keterlibatan partisipasi masyarakat yang paling nyata adalah gerakan peduli sungai dengan program perlindungan alur sungai dan pencegahan pencemaran sungai yang dilakukan oleh masyarakat (penjelasan PP 38/2011).
dan menjawab pertanyaan Bapak gubernur DIY pada saat Festival Winongo pada tahun 2012 di Becak Maju kel. Bener dan Kricak, beliau menanyakan kembali komitmen masyarakat dalam upaya melakukan penataan kawasan, maka dengan ini kami ingin menyampaikan gagasan tentang penataan kawasan sungai winongo dengan tetap menjaga ekosistem yang ada serta membangun Budaya masyarakt untuk lebih menghargai dan menghormati alam sebagai bagian dari hidupnya.
Untuk itu Dalam rangka Festival Winongo Tahun 2013, Kami Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) bermaksud mengadakan Sarasehan dengan tema " Membangun Budaya dan Ekosistem Sungai Winongo"
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggali kearifan lokal masyarakat Yogyakarta dalam pengelolaan sungai dan Menggalang gagasan rencana penataan kawasan sungai dan penyelamatan ekosistem sungai winongo dan tindak lanjut untuk penyelamatan sungai winongo.
Kegiatan ini dilakukan pada Hari Sabtu, 23 November 2013 di Ruang Terbuka Hijau Bendolole Asri ,Bangunrejo Kricak Kidul RW 13 Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta. (yhk)




Sumber : http://www.dpupesdm.jogjaprov.go.id/berita/257-festive-winongo.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar