Selamat Datang di web FKWA ( Forum Komunikasi Winongo Asri )

Selasa, 01 Agustus 2017

Sejarah : Pembelokan Aliran Sungai Winongo

Sejarah Jogja sejak zaman Mataram Kuno hingga berdirinya Keraton Yogyakarta tak bisa dilepas begitu saja dari peran dan keberadaan sungai-sungai di wilayah ini. Bahkan keberadaannya turut menjadi bagian cerita kehidupan modern dari romantisme, fakta hingga misteri.

Secara umum Yogyakarta dilalui oleh 3 aliran sungai yang cukup besar yaitu Sungai Progo di Barat, Opak dan Oya di Timur. Sungai-sungai lain yang cukup terkenal diantaranya yaitu Sungai Serang, Bedog, Winongo, Boyong - Code dan Gajah Wong. Masing-masing sungai tersebut memiliki cerita dan fakta .

Keraton Yogyakarta

Pada tahun 1775, urusan belok membelokkan sungai dilakukan oleh Keraton Yogyakarta. Wilayah Keraton berada di daerah Hutan Ringin berawa yang dikeringkan yang dikenal dengan nama Umbul Pachetokan dan kemudian dibangun menjadi pesanggrahan Ayodya.


Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I memilih lokasi tersebut sebagai tempat untuk membangun keraton Yogyakarta, tepat di antara sungai Winongo dan sungai Code. Pada saat pendiriannya aliran sungai Code kemudian dibelokkan sedikit ke Timur dan aliran sungai Winanga juga dibelokkan ke Barat.

Hal ini menunjukkan bahwa peradaban pada abad 18 saat dibangunnya Keraton Yogyakarta tergolong sudah cukup maju karena orang-orang pada masa itu telah mampu membelokkan arah aliran sungai untuk meningkatkan konstruksi bangunan.

Sepenggal bait Pantun Mijil mengilustrasikan sungai tersebut lewat kalimat "Kali Nanga pancingkok ing puri". Artinya "Sungai Winanga membelok (ke kanan) waktu mendekati kraton (puri)".

Benteng Alami Keraton Yogyakarta

Sungai bagi Keraton di abad 18 memiliki fungsi strategis alamiah sebagai benteng pertahanan dan keamanan. Keraton secara Geografis terletak tepat di tengah 2 aliran Sungai di Timur dan di Baratnya. Bahkan sejatinya tak hanya 2, tapi diapit 6 aliran sungai dan kali, dalam sistem pertahanan ini tentu sangat efektif saat itu untuk menahan laju pergerakan musuh.

Sumber : Diselaraskan dari https://jogjauncover.blogspot.co.id/2016/04/fakta-unik-cerita-misteri-sungai-kali-yogyakarta.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar