Selamat Datang di web FKWA ( Forum Komunikasi Winongo Asri )

Sabtu, 29 Agustus 2015

SURGA DAN SUNGAI

Sungai menjadi bagian penting dari situasi dan kondisi di surga. Hal tersebut dinyatakan beberapa kali dalam Al Quran tentang bagaimana Allah SWT menggambarkan suasana yang ada di surga. Sungai menjadi satu indikator penting dari kehidupan yang ada di surga.


Surga merupakan satu gambaran ideal dari kehidupan. Di surga tergambar ada ketauhidan, akhlak yang mulia, kebaikan, keindahan, dan kebahagiaan. Dari keidealan yang tergambar tersebut salah satu hal penting yang tergambar adalah adanya sungai yang mendukung terciptanya keidealan kehidupan di surga tersebut.

Dalam kehidupan di dunia, sungai seringkali menjadi bagian penting dalam berbagai segi kehidupan. Namun dalam kasus Indonesia, sungai masih belum diperlakukan sebagai faktor penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dibeberapa tempat sungai dianggap sebagai tempat pembuangan limbah, dan pembuangan barang-barang yang tidak berguna, sehingga kemudian sungai menjadi bermasalah dan tidak dapat dimanfaatkan apapun selain sebagai pembuangan akhir. Kondisi ini kemudian menyebabkan sungai menjadi tidak bisa dimanfaatkan sama sekali. Kotor, bau, tidak indah, dan tidak berguna. Sungguh sangat jauh berbeda bagaimana Allah SWT menggambarkan sungai di Al-Quran, yang selalu menggambarkannya sebagai indikator dari surga.

Beberapa kota besar di dunia telah menjadikan kotanya sebagai “surga” bagi penduduknya setelah melakukan revitalisasi dari kondisi sungainya. Belanda dan beberapa negara di benua Eropa memiliki sungai yang terawat dengan baik, sehingga menjadi indah dan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Merlbourne juga kota yang dilintasi oleh sunga yang dirawat dan dijaga dengan baik, Seoul juga memiliki sungai yang dilakukan revitalisasi selama puluhan tahun, dan sekarang sudah menjadi sungai yang indah dan cantik. Sebelum direvitalisasi sungai tersebut nampak kotor dan rusak, dan hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan saja.

Seiring dengan revitalisasi sungai tersebut, kemudian tumbuh berbagai sistem kota yang baik, sistem pemerintaan yang baik tumbuh karena kepemimpinan dan sistem manajemen yang baik pula. Sebaliknya juga begitu, kepemimpinan dan sistem manajemen yang baik akan mendorong tata kelola dan sistem pemerintahan yang baik kemudian tumbuh kemampuan dalam merawat dan mendayagunakan sungai, sehingga terjadi hubungan resiprokal antara kepemimpinan dan sistem manajerial, tata kelola dan sistem pemerintahan dengan kualitas sungai. Didunia hal ini telah dicontohkan oleh negara-negara dan kota-kota yang telah mampu mengelola sungai dengan baik, sebagaimana kota-kota yang telah disebutkan di atas. Sedangan secara ideal telah dicontohkan dalam Al-Quran sebagaimana gambaran dari surga.

Sebagai lembaga pendidikan dan juga lembaga pendidikan yang berdasarkan Islam, UIN Malang harus mampu menuju atau mendekati keidealan sebagaimana yang digambarkan dalam kitab suci yang menjadi dasar dalam perbuatan dan perilaku umat Islam. Termasuk dalam kaitan dengan lingkungan hidup khususnya sungai, sumber air, dan penggunaan energi alternatif berbasis sungai. Merawat dan memanfaatkan sungai secara baik dan bijak akan mendekatkan lingkungan sekitar sungai menjadi “surga dunia” kondisi keidealan di dunia.

Syukur yang tak terhingga ke hadirat Allah SWT, bahwa UIN Malang telah memiliki 3 lokasi kampus yang berbeda-beda. Ketiga kampus tersebut semuanya dilintasi atau dibatasi oleh sungai. Setelah sekian lama menjadi universitas, UIN Malang mulai memiliki sedikit kemampuan dan ilmu yang berkaitan dengan pengelolaan sungai dan sumber daya air. Dengan berbekal ilmu dan kemampuan tersebut dan keyakinan kuat untuk menjadikan kampus sebagai surga bagi warganya dan masyarakat sekitarnya, maka UIN Malang berencana untuk melakukan empowering terhadap sungai dan masyarakat sekitar tempat aliran sungai yang melintasi UIN Malang.

Kiranya memang sangat benar kalau Al Quran menggambarkan sungai sebagai salah satu indikator surga. Kenyataannya untuk membuat sungai bagus, dan bermanfaat tidak hanya berkaitan dengan sungai itu sendiri, tetapi juga berkaitan dengan banyak hal. Pendidikan, budaya, sosial, ekonomi, tentu juga sains dan teknologi. Untuk membuat sungai bersih, perlu dilakukan proses pendidikan kepada seluruh warga atau masyarakat sekitar kampus, perlu dilakukan berbagai proses perubahan mindset pada setiap masyarakat yang dilintasi oleh sungai sehingga kemudian dapat menjadi suatu keyakinan dan kemudian ditumbuhkan budaya untuk memandang sungai sebagai bagian penting kehidupan yang harus selalu dirawat. Pemberdayaan berbagai potensi ekonomi berbasis sungai tentu juga penting untuk dilakukan. Sehingga sungai memiliki potensi ekonomi tinggi. Penggunaan berbagai teknologi yang berkaitan dengan perawatan air dan tepian sungai, penjernihan limbah rumah tangga juga penting untuk dilakukan. Penataan landscape dan tepian sungai juga akan memberikan nilai tambah pada sungai. Kondisi ini mengindikasikan bahwa mengelola sungai berarti juga mengelola seluruh kehidupan.

Dalam kehidupan kita akan selalu memerlukan pendidikan, perlu memiliki keyakinan yang kemudian dijadikan dasar penumbuhan nilai-nilai. Penumbuhan nilai-nilai akan menjadikan suatu budaya yang akan muncul dalam bentuk perilaku. Dalam kehidupan kita juga diperlukan berbagai kemudahan, kecepatan, dan keindahan yang hal tersebut seringkali dapat diperoleh dari penggunaan teknologi. Teknologi dapat dihasilkan jika ilmu pengetahuan berkembang dan kegiatan penelitian dilakukan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa merawat sungai sama dengan merawat kehidupan. Jika kita mampu merawat kehidupan kita dengan baik, maka sungai akan menjadi baik. Dan kehidupan yang baik adalah satu langkah menuju surga.

sumber : http://sugeng.lecturer.uin-malang.ac.id/2014/09/surga-dan-sungai/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar