BERITA – Kamis, 1 Mar 2012 12:55 WIB
Dalam rangka melakukan mitigasi struktural
mengurangi dampak ancaman banjir, Warga Bantaran sungai Winongo
melakukan gotong royong pembuatan talud di sekitar jembatan sungai
Winongo Jalan Bantul. Kegiatan yang dilaksanakan Minggu (26/2)
melibatkan anggota masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Bantul, bersama-sama membangun talud sepanjang 10
meter. Kegiatan ini dilakukan setelah terjadinya banjir pada 1 januari
2012 yang lalu dan menyebabkan puluhan rumah warga terendam air setinggi
100 cm.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul baik dari unsur Pemadam Kebakaran maupun Tim Reaksi Cepat juga turut melakukan pembersihan sungai. Kegiatan yang dilakukan dengan menyingkirkan rumpun bambu atau masyarakat jawa menyebutnya “dapuran pring” yang hanyut dari hulu sungai dan menghalangi aliran sungai, karena terletak di tengah-tengah sungai dan menyebabkan sampah menumpuk di sekitar jembatan. Apabila tidak segera ditangani dikhawatirkan dapat menyumbat aliran sungai dan dapat membuat erosi pada sisi sekitar jembatan.
Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Bantul Jirokhim Soleh dalam wawancara kepada wartawan menjelaskan “kegiatan gotong-royong direncakan tidak hanya berada disekitar sungai Winongo saja, namun akan dilaksanakan dibeberapa titik sungai wilayah kabupaten Bantul yang sering terkena luapan sungai. Dan tentunya akan bekerjasama dengan masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang memiliki program yang sama. Adapun bantuan BPBD dalam pembuatan talud ini adalah menyediakan karung pasir dan beberapa peralatan dalam gotong royong ini seperti Angkong dan serok pasir”,jelasnya.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kasi Tanggap Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Bantul Dewanto Dwipoyono, S.STP
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul baik dari unsur Pemadam Kebakaran maupun Tim Reaksi Cepat juga turut melakukan pembersihan sungai. Kegiatan yang dilakukan dengan menyingkirkan rumpun bambu atau masyarakat jawa menyebutnya “dapuran pring” yang hanyut dari hulu sungai dan menghalangi aliran sungai, karena terletak di tengah-tengah sungai dan menyebabkan sampah menumpuk di sekitar jembatan. Apabila tidak segera ditangani dikhawatirkan dapat menyumbat aliran sungai dan dapat membuat erosi pada sisi sekitar jembatan.
Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Bantul Jirokhim Soleh dalam wawancara kepada wartawan menjelaskan “kegiatan gotong-royong direncakan tidak hanya berada disekitar sungai Winongo saja, namun akan dilaksanakan dibeberapa titik sungai wilayah kabupaten Bantul yang sering terkena luapan sungai. Dan tentunya akan bekerjasama dengan masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang memiliki program yang sama. Adapun bantuan BPBD dalam pembuatan talud ini adalah menyediakan karung pasir dan beberapa peralatan dalam gotong royong ini seperti Angkong dan serok pasir”,jelasnya.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kasi Tanggap Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Bantul Dewanto Dwipoyono, S.STP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar