Sisipan cerita!
Warga mengubah pencitraan sungai Winongo!
Oleh: Farsijana Adeney-Risakotta
Tahun 2009, saya pertama kali datang di sini, di bangunan yang disebut rumah bambu. Banyak perempuan berkumpul. Masing-masing terlihat sangat sibuk. Masih segar dalam ingatan saya. Ruang itu penuh warna warni dari berbagai karya perempuan. Ada pakaian siap pakai, tas manik-manik, tas dengan bahan perca, taplak meja dari bahan bloco dengan motif bordiran yang menggambarkan alam sekitar kali. Masih banyak produk ketrampilan lainnya terbentang menawan di atas estalase sederhana di rumah bambu.