Sungai merupakan salah satu “fitur” alam dengan segudang manfaat untuk
manusia. Sungai bukan sekedar pelengkap, kehadirannya bahkan bisa
menopang ekonomi manusia, melengkapi kebutuhan energi listrik dan masih
banyak lagi lainnya. Dengan demikian, bisa disimpulkan keberadaan sungai
cukup penting bagi manusia, kalau bisa dikatakan urgen. Sayangnya,
eksploitasi sungai secara berlebihan masih sering terjadi. Sebagai
imbasnya, kondisi seperti tercemarnya aliran sungai pun tak dapat
dihindari. Pencemaran sungai ini tentu membawa dampak buruk bagi manusia.
Memahami Pengertian Pencemaran Sungai
Sebelum lebih dalam, perlu kiranya kita memahami terlebih dahulu apa pengertian pemcemaran sungai itu sendiri. Secara sederhana, pencemaran sungai bisa diartikan sebagai kondisi dimana air pada sungai terkontaminasi limbah industri, limbah peternakan, limbah penduduk, bahan kimia serta unsur hara yang bisa menimbulkan gangguan klinis bagi manusia.
Pencemaran sungai ini sendiri dikelompokkan ke dalam 4 bagian yakni pencemaran organik, pencemaran anorganik, pemcemaran radioaktif dan pencemaran asam/basa. Dahulu sungai memang dianggap sebagai sarana pembuangan sehingga mindset itu membuat sungai dijadikan tempat pembuangan limbah organik maupun anorganik. Bahkan seiring dengan meningkatnya sektor industri, kini sungai pun harus rela diakrabi limbah berbahan kimia yang tentu bisa merusak ekosistem sungai itu sendiri.
Dampak Pencemaran Sungai
Jika kita menakar dampak pencemaran sungai, maka pola pandangnya harus menyeluruh. Dimulai fkwa slemandari kesehatan dan tentu saja estetika lingkungan. Dampak dalam lingkup kesehatan tentu sudah jelas. Air sungai yang teremar bisa membawa bermacam-macam penyakit berbahaya misalnya saja mikroba patogenik dan insekta penyebar penyakit.
Sementara itu akibat pencemaran sungai dari estetika lingkungan bisa diamati secara kasat mata. Sungai yang sakit tentu terlihat “merana” dan tidak elok dipandang. Padahal salah satu fungsi sungai adalah sebagai sarana rekreasi manusia. Selain mata, indera penciuman juga akan merasakan dampak dari sungai yang tercemar. Anda tahukan, sampah yang menumpuk terlalu lama akan mengeluarkan aroma kurang sedap.
Nah, dampak ini tentu merugikan. Lantas bagaimana menanggulangi pencemaran sungai ini? Caranya tentu dengan mengupayakan pelestarian DAS atau daerah aliran sungai. Mulailah dari hulu sungai. Sebaiknya pada hulu, pepohonan tidak digunduli agar mencegah terjadinya erosi. Langkah berikutnya adalah dengan mengubah mindset masyarakat yang beranggapan sungai adalah tempat sampah gratis. Untuk langkah kedua ini diperlukan sinergi semua pemangku kebijakan sebab mindset bukan hal yang sederhana untuk dirubah.
Pencemaran sungai perlu ditanggulangi sedini mungkin agar sungai bisa menjadi sahabat yang menopang kesejahteraan masyarakat. Sungai yang sehat merupakan etalase kepribadian sebuah bangsa. Jadi, jangan berpikir sungai sekedar persoalan sederhana.
Memahami Pengertian Pencemaran Sungai
Sebelum lebih dalam, perlu kiranya kita memahami terlebih dahulu apa pengertian pemcemaran sungai itu sendiri. Secara sederhana, pencemaran sungai bisa diartikan sebagai kondisi dimana air pada sungai terkontaminasi limbah industri, limbah peternakan, limbah penduduk, bahan kimia serta unsur hara yang bisa menimbulkan gangguan klinis bagi manusia.
Pencemaran sungai ini sendiri dikelompokkan ke dalam 4 bagian yakni pencemaran organik, pencemaran anorganik, pemcemaran radioaktif dan pencemaran asam/basa. Dahulu sungai memang dianggap sebagai sarana pembuangan sehingga mindset itu membuat sungai dijadikan tempat pembuangan limbah organik maupun anorganik. Bahkan seiring dengan meningkatnya sektor industri, kini sungai pun harus rela diakrabi limbah berbahan kimia yang tentu bisa merusak ekosistem sungai itu sendiri.
Dampak Pencemaran Sungai
Jika kita menakar dampak pencemaran sungai, maka pola pandangnya harus menyeluruh. Dimulai fkwa slemandari kesehatan dan tentu saja estetika lingkungan. Dampak dalam lingkup kesehatan tentu sudah jelas. Air sungai yang teremar bisa membawa bermacam-macam penyakit berbahaya misalnya saja mikroba patogenik dan insekta penyebar penyakit.
Sementara itu akibat pencemaran sungai dari estetika lingkungan bisa diamati secara kasat mata. Sungai yang sakit tentu terlihat “merana” dan tidak elok dipandang. Padahal salah satu fungsi sungai adalah sebagai sarana rekreasi manusia. Selain mata, indera penciuman juga akan merasakan dampak dari sungai yang tercemar. Anda tahukan, sampah yang menumpuk terlalu lama akan mengeluarkan aroma kurang sedap.
Nah, dampak ini tentu merugikan. Lantas bagaimana menanggulangi pencemaran sungai ini? Caranya tentu dengan mengupayakan pelestarian DAS atau daerah aliran sungai. Mulailah dari hulu sungai. Sebaiknya pada hulu, pepohonan tidak digunduli agar mencegah terjadinya erosi. Langkah berikutnya adalah dengan mengubah mindset masyarakat yang beranggapan sungai adalah tempat sampah gratis. Untuk langkah kedua ini diperlukan sinergi semua pemangku kebijakan sebab mindset bukan hal yang sederhana untuk dirubah.
Pencemaran sungai perlu ditanggulangi sedini mungkin agar sungai bisa menjadi sahabat yang menopang kesejahteraan masyarakat. Sungai yang sehat merupakan etalase kepribadian sebuah bangsa. Jadi, jangan berpikir sungai sekedar persoalan sederhana.
sumber :belajarilmugeografi
http://fkwasleman.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar