Sungai menjadi bagian penting dari situasi dan kondisi di surga.
Hal tersebut dinyatakan beberapa kali dalam Al Quran tentang bagaimana
Allah SWT menggambarkan suasana yang ada di surga. Sungai menjadi satu
indikator penting dari kehidupan yang ada di surga.
Surga merupakan satu gambaran ideal dari kehidupan. Di surga
tergambar ada ketauhidan, akhlak yang mulia, kebaikan, keindahan, dan
kebahagiaan. Dari keidealan yang tergambar tersebut salah satu hal
penting yang tergambar adalah adanya sungai yang mendukung terciptanya
keidealan kehidupan di surga tersebut.
Dalam kehidupan di dunia, sungai seringkali menjadi bagian penting
dalam berbagai segi kehidupan. Namun dalam kasus Indonesia, sungai masih
belum diperlakukan sebagai faktor penting dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan dibeberapa tempat sungai dianggap sebagai tempat pembuangan
limbah, dan pembuangan barang-barang yang tidak berguna, sehingga
kemudian sungai menjadi bermasalah dan tidak dapat dimanfaatkan apapun
selain sebagai pembuangan akhir. Kondisi ini kemudian menyebabkan sungai
menjadi tidak bisa dimanfaatkan sama sekali. Kotor, bau, tidak indah,
dan tidak berguna. Sungguh sangat jauh berbeda bagaimana Allah SWT
menggambarkan sungai di Al-Quran, yang selalu menggambarkannya sebagai
indikator dari surga.
Beberapa kota besar di dunia telah menjadikan kotanya sebagai “surga”
bagi penduduknya setelah melakukan revitalisasi dari kondisi sungainya.
Belanda dan beberapa negara di benua Eropa memiliki sungai yang terawat
dengan baik, sehingga menjadi indah dan menjadi bagian penting dari
kehidupan sehari-hari. Merlbourne juga kota yang dilintasi oleh sunga
yang dirawat dan dijaga dengan baik, Seoul juga memiliki sungai yang
dilakukan revitalisasi selama puluhan tahun, dan sekarang sudah menjadi
sungai yang indah dan cantik. Sebelum direvitalisasi sungai tersebut
nampak kotor dan rusak, dan hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan
saja.
Seiring dengan revitalisasi sungai tersebut, kemudian tumbuh berbagai
sistem kota yang baik, sistem pemerintaan yang baik tumbuh karena
kepemimpinan dan sistem manajemen yang baik pula. Sebaliknya juga
begitu, kepemimpinan dan sistem manajemen yang baik akan mendorong tata
kelola dan sistem pemerintahan yang baik kemudian tumbuh kemampuan dalam
merawat dan mendayagunakan sungai, sehingga terjadi hubungan resiprokal
antara kepemimpinan dan sistem manajerial, tata kelola dan sistem
pemerintahan dengan kualitas sungai. Didunia hal ini telah dicontohkan
oleh negara-negara dan kota-kota yang telah mampu mengelola sungai
dengan baik, sebagaimana kota-kota yang telah disebutkan di atas.
Sedangan secara ideal telah dicontohkan dalam Al-Quran sebagaimana
gambaran dari surga.
Sebagai lembaga pendidikan dan juga lembaga pendidikan yang
berdasarkan Islam, UIN Malang harus mampu menuju atau mendekati
keidealan sebagaimana yang digambarkan dalam kitab suci yang menjadi
dasar dalam perbuatan dan perilaku umat Islam. Termasuk dalam kaitan
dengan lingkungan hidup khususnya sungai, sumber air, dan penggunaan
energi alternatif berbasis sungai. Merawat dan memanfaatkan sungai
secara baik dan bijak akan mendekatkan lingkungan sekitar sungai menjadi
“surga dunia” kondisi keidealan di dunia.
Syukur yang tak terhingga ke hadirat Allah SWT, bahwa UIN Malang
telah memiliki 3 lokasi kampus yang berbeda-beda. Ketiga kampus tersebut
semuanya dilintasi atau dibatasi oleh sungai. Setelah sekian lama
menjadi universitas, UIN Malang mulai memiliki sedikit kemampuan dan
ilmu yang berkaitan dengan pengelolaan sungai dan sumber daya air.
Dengan berbekal ilmu dan kemampuan tersebut dan keyakinan kuat untuk
menjadikan kampus sebagai surga bagi warganya dan masyarakat sekitarnya,
maka UIN Malang berencana untuk melakukan empowering terhadap sungai dan masyarakat sekitar tempat aliran sungai yang melintasi UIN Malang.
Kiranya memang sangat benar kalau Al Quran menggambarkan sungai
sebagai salah satu indikator surga. Kenyataannya untuk membuat sungai
bagus, dan bermanfaat tidak hanya berkaitan dengan sungai itu sendiri,
tetapi juga berkaitan dengan banyak hal. Pendidikan, budaya, sosial,
ekonomi, tentu juga sains dan teknologi. Untuk membuat sungai bersih,
perlu dilakukan proses pendidikan kepada seluruh warga atau masyarakat
sekitar kampus, perlu dilakukan berbagai proses perubahan mindset
pada setiap masyarakat yang dilintasi oleh sungai sehingga kemudian
dapat menjadi suatu keyakinan dan kemudian ditumbuhkan budaya untuk
memandang sungai sebagai bagian penting kehidupan yang harus selalu
dirawat. Pemberdayaan berbagai potensi ekonomi berbasis sungai tentu
juga penting untuk dilakukan. Sehingga sungai memiliki potensi ekonomi
tinggi. Penggunaan berbagai teknologi yang berkaitan dengan perawatan
air dan tepian sungai, penjernihan limbah rumah tangga juga penting
untuk dilakukan. Penataan landscape dan tepian sungai juga akan
memberikan nilai tambah pada sungai. Kondisi ini mengindikasikan bahwa
mengelola sungai berarti juga mengelola seluruh kehidupan.
Dalam kehidupan kita akan selalu memerlukan pendidikan, perlu
memiliki keyakinan yang kemudian dijadikan dasar penumbuhan nilai-nilai.
Penumbuhan nilai-nilai akan menjadikan suatu budaya yang akan muncul
dalam bentuk perilaku. Dalam kehidupan kita juga diperlukan berbagai
kemudahan, kecepatan, dan keindahan yang hal tersebut seringkali dapat
diperoleh dari penggunaan teknologi. Teknologi dapat dihasilkan jika
ilmu pengetahuan berkembang dan kegiatan penelitian dilakukan. Kondisi
ini mengindikasikan bahwa merawat sungai sama dengan merawat kehidupan.
Jika kita mampu merawat kehidupan kita dengan baik, maka sungai akan
menjadi baik. Dan kehidupan yang baik adalah satu langkah menuju surga.
sumber : http://sugeng.lecturer.uin-malang.ac.id/2014/09/surga-dan-sungai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar