Ketika
pada zaman, di mana sarana transportasi belum berkembang seperti
sekarang, sungai merupakan wahana transportasi yang sangat vital.
Apabila dilihat dari perkembangan kota/pemukiman lama, menunjukkan,bahwa
banyak dijumpai pusat-pusat perkotaan, pusat kerajaan yang mengambil
lokasi di tepian sungai. Hal tsb. membuktikan, bahwa sarana transportasi
air/sungai, merupakan sarana yang sangat strategis pada zamannya.
Sungai sebetulnya mempunyai fungsi pokok sebagai sarana menampung sisa
limpasan air hujan yang ada di daerah atasannya (atusan), setelah air
hujan meresap ke dalam tanah, yang kelak menjadi air tanah. Daerah
sungai dibagi menjadi palung sungai, bantaran sungai dan sempadan
sungai. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. : 38, tahun 2011 tentang
Sungai menyebutkan, bahwa yang dimaksud dengan bantaran sungai adalah :
ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul sebelah dalam yang
terletak di kiri dan/atau kanan palung sungai, sedangkan yang dimaksud
dengan garis sempadan adalah : garis maya di kiri dan kanan palung
sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai.
Rabu, 28 Agustus 2013
MEWUJUDKAN SUNGAI WINONGO ASRI-2
Permasalahan
sungai, ecara ekologis, keberadaan talud beton, akan membatasi
keluar/masuknya air dari sempadan ke bantaran sungai dan sebaliknya,
juga secara sinergis akan mempercepat energi banjir. Dengan demikian,
erosi dasar sungai dan sedimentasi di muara sungai akan lebih cepat
terjadi. Jadi dasar talud akan selalu tergerus arus banjir, dengan
demikian biaya pemeliharaam talud akan selalu dibutuhkan. Di samping
itu, dampak yang muncul adalah : mata air mikro yang ada di kanan kiri
sungai akan mati, sehingga akan berakibat pada terjadinya fluktuatif
debit sungai, antara musim penghujan dan musim kemarau, juga akan
mengurangi keluaran air sungai, yang menjadi air masukan bagi daerah
bawahannya, yang akan menjadi air tanah. Keberadaan permukiman dan
aktifitas warga di sempadan, akan berpengaruh pada : makin berkurangnya
areal resapan air hujan, sebelum menjadi limpasan, proses purifikasi
limbah cair, kualitas ekologi sempadan dan bantaran sungai (ekologi
sungai tercemar), makin langkanya keanekaragaman hayati di sempadan,
buangan limbah rumah tangga/industri rumah tangga ke sungai, timbunan
sampah di sempadan sungai.
Langganan:
Postingan (Atom)