(FKWA) Upaya
pelestarian lingkungan ini menjadi sangat penting di tengah persoalan
lingkungan, yang semakin kritis. Prilaku masyarakat dan pembangunan yang tidak
mengedepankan aspek lingkungan menjadi penyumbang terbesar rusaknya lingkungan,
khususnya di kawasan bantaran sungai. Untuk itu gerakan peduli lingkungan terus
di lakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat akan lingkungannya. FKWA
melalui kegiatan Festival Winongo berupaya membangun kesadaran masyarakat
melalui berbagai kegiatan dalam festival winongo. kegiatan ini tidak akan
berhasil tanpa keterlibatan semua pihak , baik dari Akademisi, LSM dan juga
pemerintah. Untuk itu peran serta masyarakat bantaran sungai winongo dan semua
pihak yang terkait menjadi penting perannya dalam mensukseskan kegiatan
tersebut.
Sungai merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam menunjang kehidupan manusia. Ribuan tahun yang lalu, kota-kota besar di
dunia berawal dari sebuah peradaban di sepanjang sungai seperti Kairo dengan
sungai Nil-nya, Delhi dengan sungai Gangga-nya dan Paris dengan sungai Seine‐nya. Fungsi sungai sebagai sumber air dan sarana transportasi adalah
sebagian alasan mengapa membangun sebuah kota dimulai dari pinggiran sungai.
Indonesia dikaruniai jumlah sungai yang cukup banyak
dan bervariasi akibat adanya distribusi hujan berpola musiman dan kondisi
geologi yang berbeda-beda. Kondisi inilah yang juga dimanfaatkan oleh para
pendahulu kita dalam membangun komunitas dan peradabannya, sebut saja Jakarta
dengan sungai Ciliwung‐nya, Tangerang dengan sungai Cisadane‐nya, Palembang dengan sungai Musi-nya, Bandung dengan sungai Citarum-nya
dan Yogyakarta dengan tiga sungainya Code, Winongo dan Gajahwong.
Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan
berbagai aktifitas yang berhubungan dengan sumber daya alam, pada saat ini
sungai telah mengalami penurunan fungsi yang ditandai dengan adanya
penyempitan, pendangkalan, dan pencemaran sungai.
Mengingat hal tersebut, pada tanggal 27 Juli 2011
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2011 tentang
Sungai dimana dalam penjelasan umumnya mengatakan bahwa untuk kepentingan masa
depan kecenderungan tersebut perlu dikendalikan agar dapat dicapai keadaan yang
harmonis dan berkelanjutan antara fungsi sungai dan kehidupan manusia. Hal yang
menarik dalam batang tubuh PP tersebut adalah pada pasal 74 yang mengatakan
"Dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat agar peduli terhadap
sungai, tanggal ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini ditetapkan sebagai Hari
Sungai Nasional."
Dan pada waktu yang
lalu tepatnya tanggal 27 Juli 2013 ,Asosiasi Sungai Yogyakarta yang terdiri
dari Komunitas Sungai Code, Komunitas sungai Gajahwong , Komunitas sungai
Winongo dan juga sungai Buntung telah melakukan kegiatan peringatan Hari Sungai
Nasional di Sungai Winongo.
Tentu saja gerakan kepedulian terhadap sungai tidak
hanya diselesaikan melalui peringatan ini saja tetapi masyarakat sebagai pemanfaat
sungai perlu diajak mengenali permasalahan, keterbatasan, dan manfaat
pengelolaan sungai secara lengkap dan benar sehinggga dapat tumbuh kesadaran
untuk ikut berpartisipasi mengelola sungai. Keterlibatan partisipasi masyarakat
yang paling nyata adalah gerakan peduli sungai dengan program perlindungan alur
sungai dan pencegahan pencemaran sungai yang dilakukan oleh masyarakat
(penjelasan PP 38/2011).
dan menjawab pertanyaan Bapak gubernur DIY pada saat
Festival Winongo pada tahun 2012 di Becak Maju kel. Bener dan Kricak, beliau
menanyakan kembali komitmen masyarakat dalam upaya melakukan penataan kawasan,
maka dengan ini kami ingin menyampaikan gagasan tentang penataan kawasan sungai
winongo dengan tetap menjaga ekosistem yang ada serta membangun Budaya
masyarakt untuk lebih menghargai dan menghormati alam sebagai bagian dari
hidupnya.
Untuk itu Dalam rangka Festival Winongo Tahun 2013,
Kami Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) bermaksud mengadakan Sarasehan dengan
tema " Membangun Budaya dan Ekosistem Sungai Winongo"
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggali
kearifan lokal masyarakat Yogyakarta dalam pengelolaan sungai dan Menggalang
gagasan rencana penataan kawasan sungai dan penyelamatan ekosistem sungai
winongo dan tindak lanjut untuk penyelamatan sungai winongo.
Kegiatan ini dilakukan pada Hari Sabtu, 23 November
2013 di Ruang Terbuka Hijau Bendolole Asri ,Bangunrejo Kricak Kidul RW 13
Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta. (yhk)
Sumber : http://www.dpupesdm.jogjaprov.go.id/berita/257-festive-winongo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar